Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Selasa, 20 Mei 2014

SETENGAHNYA AKU



aku berjalan mengikuti tetesan darah yang menetes dari celah luka tangan hari, sisanya hingga kering beralih warna kehitaman di dera terik yang legam
aku masih terus berjalan diantara sorotan tajam, cibiran dan hunusan pedang. kadang aku sedikit menghentak kaki, sedikit memberi rasa di degub jantung mereka.

"orang setengah waras!"
teriak satu gigi yang seringainya seperti tikus kelaparan. tatapannya tajam melibas mata-mata yang sempat aku sembunyikan di kantung bajuku.

aku masih terus berjalan hingga tertelan arah, dan menjabat waktu yang sempat tersenyum sinis padaku.

"kemarilah! aku pelukkau dan mendudukkanmu di singgasana sekumal kain gembel jalanan"

aku berlari dan memeluk waktu. demikian rindunya aku, hingga bergumul lumpur serasa mandi madu.

ah, aku! entah masih berdiam maniskah otak di kepalaku yang setengah botak. atau setengahnya telah dirayapi anak-anak mimpi yang buat aku kadang tetawa sendiri.

setengahnya aku mengerami sendu di bawah ketiak waktu

DDH, 18052014

Tidak ada komentar: