Senin, 26 Mei 2014
MELATI PALING MELATI
separuh perjalanan malam
lindap menyusup di sela jemari dingin yang gigil
adalah melati
jatuh sebelum tersunting purnama
yang mengeram rindu pada wewangi putihnya
melati hilang satu kelopak
putiknya tak nampak
sembunyi di balik tirai-tirai tirani
yang dicipta moyangnya yang purba
dan putihnya paling melati
tenanglah kau melati
aku simpan kau dalam jambangan hati ini
kenangmu lekat di keningku
bersama peluh yang wangi saat bersamamu
DDH, 24052014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar