Senin, 26 Mei 2014
KETIKA
: sang pemetik sajak kehidupan
aku adalah puisi yang dilupakan penyairnya
beranak pinak di luar asuhan
mengakui aksara sebagai ibunda
yang menyusuinya hingga puluhan purnama berganti rupa dan warna
aku ini anakmu, penyair!
terlunta tanpa asupan gizi
disunting sekawanan bait
tanpa rima kebahagiaan
terpaksa akupun menjual anak-anakku, aksara
dengan bandrol di bawah rata-rata
akulah pengikut jejakmu, penyair
yang membuang kumpulan puisinya yang masih muda
sekarang, bermacam kertas aku cumbui
berpuluh tinta aku rasa-i
hingga binasaku sebagai puisi
dari kantong rahim yang tidak peduli
DDH, 27052014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar