Jumat, 09 Mei 2014
AKU DAN KAMU, KITA
kemarin, kita masih merindu
meronce tawa di sela bait tercipta
memahat kisah pada tumpukan aksara dan kata
kita yang bahagia selepas senja berpamit pulang
semalam menjadi hening
tak ada kata sapa singgahi telinga
aku yang mencekam, memeram asa kerinduan
pada bait gigil malam
paling pualam di kening impian
masih terjaga hingga embun tercipta
lengang suaramu tiada menjelma
hamburan aksara yang biasanya pun tiada
--aku merana--
kita masih diam sejarak waktu memecah hampa
sampai mentari membelah cahayanya
sunyi setia bertahta semesta rasa
aku, kamu semakin hilang
dan kita itu sekarang kemana?
--rindu terkurung paras jelita tumpuan cinta semu--
demikian aku mencintaimu
tanpa ke-kamu-an tersandang di pelupuk netra
DDH, 08 mei 2014