Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Selasa, 01 April 2014

SEBUAH PERJALANAN

aku bersama kumpulannya
saat Tursina tanpa hijab
sama saat Musa mereguk zauq
tanpa batas sejengkal hasta

aku juga ada disana
saat burung-burung bermusyawarah
debatkan ilham diantara pemikiran fenomenal

berbekal tabar juga pustin
aku mengikut langkah hingga bukit Qaf
bertemulah aku dengan dia
gadis pemain tambur
raut manis maknai tahi lalat antara pipi dan hidungnya
bersama rambut tergerai setengah berhijab
dia dudukdalam khanaqah
kadang berputar kadang bernyanyi

lalu aku pulang tanpa jamuan
sebelumnya berdiri di iwan memandang semesta
jauh landai aku melihat Dzulqarnain
dengan hymnenya dia pisahkan Ya'juj dan sanaknya Ma'juj
entah sampai dinding itu berlubang bahkan terbelah
aku lanjutkan langkah
saat Jibril tiba bersama Buoroq menjemput aku

DDH, 31032014

Tidak ada komentar: