dendang malam mengurai senyap
sepi tertawan di belantara kelam
melagukan nada-nada syahdu
teriring pilu sakau tereja
merindu diujung waktu
mencipta indah di palung kalbu
rujuk menawar nada ketegasan
akad tentang kita
masih bergugurankah lembayung kasihmu
di pelataran-pelataran ragu
rindu itu merapuh
gerogoti asa lebam membiru
mudah koyak, runtuh perlahan
rindumu untuk siapa?
dan masih saja kidung kerinduan
mengusik tiap buku-buku titian
melukiskan tentang sunyi
bercerita nada desah
dari hatimu yang kian basah
(dan kerinduanku merapuh sudah)
DDH, 14032014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar