Marry kali ini terpaksa pulang lewat gerbang timur perumahan. Berarti dia mau tak mau akan melewati kuburan kembar. Konon itu kuburan banyak hantu yang aneh-aneh. Ada yang sukanya minta gendong, ada yang suka ngegelitikin orang yang lewat, ada juga yang suka muncul menyamar sebagai orang yang kita kenal.
"Gara-gara acara pernikahan Si Gembil, aku jadi harus lewat sini. Huft!" dengus Marry saat mulai melaju pulang.
Jarak sepuluh meter lagi Marry sampai di jalan pekuburan. Hatinya sudah tak karuan, dia besarkan volume mp3 di ponselnya. Belum melewati kuburan, ada seorang perempuan menghadangnya. Bergaun putih model kaftan Syahrini lengkap dengan jambul katulistawanya. Marry terpaksa memberhentikan motor maticnya.
"Woi! Ngapain lu berdiri di situ? Mo manggung? Ini jalan, Mbak Bro," Marry teriak kesal. Perempuan itu hanya mangap-mangap aja.
"Lu gagu, ya? Cakep-cakep gagu. Belagu lagi, pake mejeng di tengah jalan. Di temuin kunti aja Lu tau rasa," Marry terus menggerutu. Dan perempuan itu terus saja mangap-mangap seperti sedang bicara juga. Kemudian Marry sadar, handseatnya belum ia lepas. Sambil nyengir, dia melepasnya.
"Sorry Mbak Bro, hehehe ... ngomong apa tadi? Coba diulang!" kata Marry kemudian.
"Dasar tulalit!" sungut perempuan itu.
"Hapeku bunyinya nggak tulalit, Mbak Bro." Sambung Marry kemudian sambil meraba saku mencari ponsel.
"Kamu itu yang tulalit, bukan hapemu," kata perempuan itu makin kesal.
Diapun langsung terbang sambil menggerutu, " Gimana caraku buat dia takut, sedang dia tulalit plus bolot. Huft!"
Marry yang melihat perempuan itu terbang tidak berpikir apapun.
"Tahun 2014 gini masih ada ya, orang yang bisa terbang. atau ini hanya halusinasi gue aja gara-gara semalem begadang terus siangnya kerja? Ah, sebodolah, untung ketemunya orang sakti, coba ketemu ma kunti jail kan serem ... hiii."
Marry pun melanjutkan perjalanannya.
-Tamat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar