Minggu, 04 Mei 2014
TENTANG SEMALAM
rembulan merah, belah
pecah, angin mengoyak sepi
retaklah sebongkah harap pada sunyi
selepas malam kabarkan rindu
yang telah padam
dingin semakin merasuk
mengejek rasa tercampak, hina
adalah bara sesaat menyala
dari urat wajahmu yang hampir saja lepas
kemudian pucat ... lalu biru
beku dan membatu
'ku sentuh sayang pelan-pelan
yang kemudian retak, terserak
berai! tiada bentuk serupa kamu
masih dimalam itu,
tetes-tetes bening mengembun
pada wajahku yang duka
lalu penuhi dada, pengap!
sambil 'ku punguti kamu satu-satu
menyimpannya di sudut malam paling bisu
sampai batas aku
DDH , 04052014