Selasa, 20 Mei 2014
SEBUAH KISAH
tentang sebutir airmata
yang menetes di sela kelopak sembab
lajunya tersendat, dia menggugat!
anak-anaknya telah pergi
tinggalkan tempat sejak sang putri terluka
mereka terusir, dari tempatnya mengenal asin yang berbulir-bulir
sekarang tinggal sebutir
yang takut renta di pelupuk putri
dia pergi, saat putri berubah merah
-marah-
lewati padang putih yang cerlang
kemudian terjatuh ke jurang
jiwanya tak ada yang menyayang
tak ada pula sejumlah kenangan
selain asin tertinggal, pada setiap kisah
tentang kegetiran
DDH, 17052014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar