Selasa, 15 April 2014
YANG AKU
sekarang aku pagi, membiaskan sejuta warna tak terejakan kata
aku bermakna saat dini mengatakan iya
pada sebentuk tanya mentari yang masih malas menyapa hari
aku rindang di pagi penuh simpang
tanpa selendang atau syall penghangat jakun bimbang
terus menadah, serupa embun yang hampir menguap tanpa jejak
lihatlah pagi!
ceracau kawanan burung bernyanyi
entah dendang apa yang terlontar
aku yang diam di pelataran, menatapnya sayu merindu
iya?!
aku yang rindu pada bait pagi yang meritualkan harapan
tak pernah berselang terhalang sejuta simpang
dan selalunya aku yang penuh jawaban
atas semua tanya pagi yang kini tak lagi riang
"kemarilah pagi, kau ku timang dalam jambangan"
DDH, 15 April 2014