Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Rabu, 23 April 2014

LELAKI BERKEBAYA



Senyum ramah, nikmatnya renyah sampai di kulit
Kulit apakah?! Tebal atau tipis
Raut muka penebar kata lelah
Rancu menjalar, kebayamu terkait ujung pena
Hah?! Masa iya...sampai segitunya....

Aku lihat kau tegar
Jalanmu gemulai atau lunglai entah
Hampir rabunkah aku
Setiba angin datang mengaku badai
Hanya sisakan embus pengibas rambut

Kebayamu, Tuan! Ups...nona....
Hahaha...aku salah atau buta?
Tapi iya...
Rautmu mempesona, gemulai molek berkata-kata

Ah, sudahlah!
Mungkin ini sudah tradisi
Ups, salah!
Mungkin ini trend
Dan aku adalah penonton
Yang gigit jari termakan pola
Labirin gila!

DDH, 18 April 2014