Rabu, 23 April 2014
KEHILANGAN HUJAN
detik itu aku berlari bersama mendung
berputar sekitar poros yang kian laun
berguncang tiba-tiba ...
lalu aku tersungkur. sujud
yang aku cari tidak ketemu
entah ini detik keberapa aku tak tau. wajahnya
wajahku seakan lusuh, kering! dan
mendung masih bergantung murung
mengapa tidak kau jatuhkan saja ... beban
berat menggelayut badan. turunkan!
rintik atau derasnya hujan, biar tiba di pembaringan. kekal
sedang kawannya menanti dengan sejuta doa juga rapalan matra. biarkan!
lepaskanlah, detik ini terasa menjemukan. dan
aku tak mau menunggu untuk detik tambahan. hujan
tak mau aku kehilangan.
DDH, 17 April 2014