Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Rabu, 02 April 2014

KAMU???



Pagi ini terik, meski jarum jam baru menunjukkan angka 8. Terasa terbakar kulit, sekejapan di teras memandikan bunga-bunga kesayangan.

"Chaaaaaa...... handphonemu bunyi terus tuuuhhh", teriak Ara dari balik jendela kamarnya.

Icha bergegas menyambar handphone setengah-setengah itu. Hehehe...setengah jadul, setengah error, setengah sekarat pulsa.

"Cha, kemana aja? tak pernah menyapa. Sudah sombongkah?"

SMS itu tanpa nama pengirim, bahkan nomernya pun tak dikenali. Siapa?
Menit berlalu hingga perut menagih jatahnya untuk di isi. Dan....triiiiiinnggg....triiiiiinggg....
HPku berbunyi lagi.

"Cha, keluarlah. Aku ada di teras rumahmu"

Deg!! jantungku mau copot rasanya membaca SMS itu.

"siapa sih, berani bener dia datang tanpa ijin", gerutuku sambil merapikan sisa makanan yang belum aku habiskan. Langkah raguku menghampiri ruang tamu, dan menyibak tirai yang menutup jendela ruangan. Ku lihat sesosok pria dengan topi hitam bertuliskan Chicago Bull, dan seikat bunga putih di tangannya. Tapi bukan mawar, melati ataupun seroja. Sepertinya edelweis! ya...dia membawa edelweis di tangannya. Dia menunduk, hingga samar ku lihat wajahnya. Aku paksakan diri membuka pintu...

"siapa?", tanyaku kemudian.

Pria itu membalikkan badan dan menghampiriku...

"Ya Tuhaaaann,.....ternyata diaaa???", jeritku dalam hati dan seketika badanku terasa melayang, tak bertulang....

DDH, 02042014

Tidak ada komentar: