hening malam bersenandung kesunyian
pada keningnya tertulis kerinduan
kerinduan pada sabana yang hilang
juga padang ilalang yang kian gersang
masih berceloteh tentang kenangan
menuliskannya pada sebongkah nisan
memahat bait-bait kesunyian
menabur aksara di pusara cinta
ku nisankan kenangan
terlantun sutra sang gautama
ku iring dengan dupa suci persembahan
semoga tenang kembalimu di bumi kenangan
kini ku tatap kembali mendatang
bersama kerinduan terindahku
bersamanya kasih hatiku
memetik sajak bersama
karena akulah pemetik sajaknya
DDH, 01032014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar