bening menetes taman surgawi
antara gelak tawa dan duka
mengais kata yang hampir punah
kau!
adalah airmata pelupuk camar
mengeram kesumba sekitar netra
butakan sejenak tentang sarang
pun indung juga sanak
tetesan menjadi telaga
disisi istana kesunyian
mengukirkan kisahnya
pada lembaran-lembaran berserat usang
aku??
menikmat tiap bulir tetesan itu
DDH, 05032014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar