24 Februari 2014 pukul 20:14
Duhai....
kesumba di sebalik tirai bisu, menawan hasrat memasung tuli. Aku yang terjaga di sisi mihrab, tak kuasa meronce harap dalam sunyi...
yaaah, sunyi yang membelenggu leher hingga sesak nafas terbuang. tersengal tapi bukan sekarat.
Duhai...
kelana bermatakan celaru. Bimbang menikahi sendu. Apakah pilu bersanding atau indah terengkuh. Tapi bukan kerling gemintang berpelamin rembulan malam
Duhai....
aku yang kamu tak tau. dan kamu yang bisu, atas semua rindu tentang sunyi berkalungkan mutiara airmata di leher malam. dan kita yang sama gagunya dengan sang dewi bulan merenggut pasi.
DDH, 24022014
kesumba di sebalik tirai bisu, menawan hasrat memasung tuli. Aku yang terjaga di sisi mihrab, tak kuasa meronce harap dalam sunyi...
yaaah, sunyi yang membelenggu leher hingga sesak nafas terbuang. tersengal tapi bukan sekarat.
Duhai...
kelana bermatakan celaru. Bimbang menikahi sendu. Apakah pilu bersanding atau indah terengkuh. Tapi bukan kerling gemintang berpelamin rembulan malam
Duhai....
aku yang kamu tak tau. dan kamu yang bisu, atas semua rindu tentang sunyi berkalungkan mutiara airmata di leher malam. dan kita yang sama gagunya dengan sang dewi bulan merenggut pasi.
DDH, 24022014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar