21 November 2013 pukul 18:02
sepijak berlalu
lewati titian sunyi
ku paksa..... dan terpaksa
luruh menyatu dalam rasa
tepis semua semau ku
rindang itu masih terjaga
dalam lingkaran pagar berduri
kerap ku terluka
sering ku mencecerkan darah sia-sia
tiada jemu tetap ku ulang selalu
sebentuk rasa tiada bisa di tahan
entah itu hanya untuk munafikkan asa
semua tergelar tanpa huruf maupun abjad
dan terbiar berserakan , berantakan
masih di ujung rasa
mengikis rindu yang menjamur
menghapus cinta basi
menepis angan tentang kita
mengubah cerita bayangan semu
sendiri....
pasrahkan diri
pada takdir Ilahi
hanya sanggup menanti
terus mengukur diri
sepantas apakah diri ini
menempati kau sang pemilik hati
*dalam keterpasungan rasaku
Tangerang, 21112013
Denting Dawai Hati
lewati titian sunyi
ku paksa..... dan terpaksa
luruh menyatu dalam rasa
tepis semua semau ku
rindang itu masih terjaga
dalam lingkaran pagar berduri
kerap ku terluka
sering ku mencecerkan darah sia-sia
tiada jemu tetap ku ulang selalu
sebentuk rasa tiada bisa di tahan
entah itu hanya untuk munafikkan asa
semua tergelar tanpa huruf maupun abjad
dan terbiar berserakan , berantakan
masih di ujung rasa
mengikis rindu yang menjamur
menghapus cinta basi
menepis angan tentang kita
mengubah cerita bayangan semu
sendiri....
pasrahkan diri
pada takdir Ilahi
hanya sanggup menanti
terus mengukur diri
sepantas apakah diri ini
menempati kau sang pemilik hati
*dalam keterpasungan rasaku
Tangerang, 21112013
Denting Dawai Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar