Selasa, 20 Mei 2014
RINDU SETANGKAI MELATI
terpenjara dini
tersekat sepi
lamat lumat sendiri
sesaat kuncup, layu memburu
--aku--
masih sehelai
sisa di tangkai
sedang kelopak
mulai menjulai
rekah, rekah, rekah
mekarlah dengan indah
mahakarya Sang Pencipta
merindu wangi semerbak taman syurgawi
putih, putih, putih
jadilah suci paling damai
teman sejati perengkuhan
setangkai melati di keabadian
rinduku, searoma harummu
cintaku, seputih warnamu
biar layu, biar mati
tetap mewangi di taman hati
DDH, 10052014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar