Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Selasa, 20 Mei 2014

MELUPA SENJA, MEMELUK MALAM




adalah senja terlupa, di bangku mana aku tinggalkan
jingganya menangis mencari warna
yang samar hampir saja pudar. masihkah ingatan
akan kembalikan rona-rona yang hilang?

sedang masih saja aku peluk malam, erat!
selimutinya dengan kasih kehangatan
dalam hitamnya
cinta berbunga bermekaran

dan di bangku itu, di tepian hati yang sepi. aku temukan
senja menangisi bayangan masa
menghitung airmatanya yang jatuh
satusatu genangi waktu

aku dekati senja, nampak bimbang
sedang malam merengkuhku mesra
menarikku dalam hitamnya yang abadi
melukiskan pelangi di kelam hari

senja masih menangis. satu dua butirnya
dikantongi. untuk menebus selengkung
senyuman yang lama tergadaikan

malam semakin erat, memelukku hangat
manjakan damai dari kedalaman
nyaman keindahan di palung rasa
aku terharu, lalu menangis
aku kumpulkan satusatu
butir yang sama kepunyaan senja
tentu dengan warna yang berbeda

senja enggan beranjak, malampun enggan melepaskan
dan aku diamdiam
mengumpulkan butiran airmata
entah suka entah duka
hingga belanga penuhi sesak

DDH, 15052014

Tidak ada komentar: