raut malam nampak muram, di keheningan kau candai rembulan. ah! terlalu acuh. rembulan berpaling mencumbu kerling gemintang. mencibir penuh sinis tak mau berbagi temaram.
masih saja kau rayu rembulan, sedang rambutmu kusut terurai. kelam telah mewarnai rautmu yang kian kusam. diantara sepi yang menabuhkan perang tanpa damai.
kamu masih belum beranjak menatap rembulan, dan sunyi itu mencubitmu pelan. tak bergeming!
kini sunyi menangisi diri, membasuh sepi di juntai malam yang kian muram. adakah rembulan pedulikan malam? hal serupa sunyi yang kasihnya tak sampai pada malam, hanya sebatas ejaan.
DDH, 03042014