Selasa, 15 April 2014
PERNAH
aku pernah menjadi
rembulan dimatamu, yang bersinar terang meski awan menggantung hitam, di pelupukmalam.
aku pernah menjadi
bintang yang kau timang di jemari lentik penuh sayang, menjadikannya warna pada kerlipku yang hampir redup
aku juga pernah menjadi
gelap yang sesatkan perjalananmu, menjatuhkanmu ke kubangan lumpur paling pekat, lekat.
sekarang aku bukan apa-apa
bukan rmbulan, bintang ataupun kegelapan. aku hanya sebujur resah yang telah kehilangan, sesosok kamu tanpa timangan.
DDH, 12 April 2014