Dawai Hati

Dawai Hati
Rindu kamboja pada setangkai bias jingga senja dakam alunan denting dawai hati

Selasa, 15 April 2014

KISAH SUNYI YANG TERBUANG



Kamu telah pulang A, tapi teramat sayang aku sudah mengubur kita sejak kepergianmu yang tak pamit kepadaku, lalu kau pun berlalu mengusir kisah palsu.

Seingatku, aku masih hafal pusara dimana kau disemayamkan, tetapi kini tiba-tiba kau datang dengan tubuh bugar dan tawa yang segar.

Aku sudah menikah, A. Dan di hatiku juga cuma nama dia. Dia memang orang biasa, tidak sepertimu yang bertahta dan bermahkota. Dia hanya seorang penjual, A. Penjual yang hanya setia pada satu pembeli.

Usah risau, A. Dia jadikan aku permaisuri di istana kecilnya, dia jadikan aku ratu di dalam hatinya. zjiwanya penuh kasih sayang, peluknya sarat kehangatan. Aku bahagia, A.

Mungkin kamu kecewa, tapi aku tidak ingkari janji kita. Setahuku, semuanya telah terkubur bersama jasadmu dulu.

"Chaa, aku masih sayang kamu", ucapmu mengharap waktu itu.

" tapi maaf, A. Aku sudah tidak bisa.Aku tidak bisa membagi hatiku denganmu. Bagiku kamu masalalu yang indah. Perih memang, dan itu pula yang ku rakan dulu.

"Cha...beri aku kesempatan", pintamu menggubahkan lagu kepercayaan.

Dan aku tidak bergeming. Terus berpaling dan meninggalkan kau sendiri, di temani sunyi yang menertawai...

maafkan aku

DDH, 04042014