Senin, 03 Maret 2014
PADA AKSARA KITA
dilembarmu ku bercerita tentang senja, yang kemuning hingga berbias agak jingga. katamu bukan jingga, sedang netraku tak lagi sanggup melihat selain jingga.
kau memapahku dalam diam, sekuntum kamboja berwarna merah kau suntingkan disela kepangan. lagi-lagi kau menyangkal. katamu, kamboja putih yang kau bawa. tapi netraku tak sanggup melihat yang lain selain merah.
kemudian kita duduk diantara lengkung pelangi di atas pantai alkisah. kini ku katakan ada pancawarna dalam biasnya. kau terdiam, tak cukup sekedar berfikir. dan kau bilang iya. seyogyanya aku tahu, pelangi itu berwarna 7. hilangkah kata tidakmu? atau sekedar menjauh sengketa bersamaku?
kasihku ... sedalam tulusmu, seikhlas rindumu untuk senja dan kamboja kita. meski semua terangkum bersama edelweis liar di tepian jurang. berontaklah!
teruslah berkata tidak, karena rasaku tak inginkan iya yang tiada iya.
DDH, 03032014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar