Dan...
di lirihnya detak ini, masih saja namamu bertahta. tak terganti
sedalam palungan jiwa, seriuh ombak menghantam karang, begitulah rindu mengguratkan namanya.
selambai nyiur di tepian pantai, sekuat sauh menambat dermaga, dialah cinta terpatri meneguhjanji.
Duhai engkau bermata celaru...
bergaun bimbang di pesisir jiwa, raihlah jemari kasih.
merentang tak tebang pilih...
kan tersambut setiap bayang-bayang sendu, bertuliskan namamu
nama kita, bila itu senyatanya.
DDH, 26022014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar