sepiring puisi tak lagi memuisi
bisu dibungkam penyair cuaca
aksaranya terpasung dalam patung-patung abjad
kaku, dingin, seperti hujan merinai selepas subuh tadi
puisiku tak lagi memuisi
tanpa rasa, rima dan sajak
baitnya terpenjara
mungkin terkucil dari sejejeran makna
puisiku tak lagi memuisi
DDH, 25022014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar