16 Januari 2014 pukul 7:31
jejak awal desember tercetak sudah
tapak-tapak dalam terkubang airmata
berteman tetes rinai hujan
menghambar semua kisah
kasih pujaan hati belahan jiwa
senandung cinta masih saja berdendang
menabuh genderang kerinduan
memilih tempatnya setia di penantian
berpalinglah tak mengapa
ke lain hatipun aku rela
cinta ini tak memaksa
hanya sebaris kata nyataku setia
sampai bosan ku peluk satu kata
hingga lelah ku pegang sebuah janji
ternaung asa kian meninggi
tentangmu .....
masih tentangmu; selalunya
biar kunci hatiku menghilang
biar tertutup katup selamanya
hanya satu penghuni beserta
kamu ..... iya itu kamu
walau tertinggal hanya bayang
potret-potret senyum tanpa tawa
hidup rasanya bagiku
bersama lalui hari mengenyam harap
ah, kekasih ....
hatiku ini entah pilu atau syahdu
tiap senyum canda melintasi benak
seraut wajahmu mengajak bercengkrama
aku rindu, kekasih....
rindu sedalamnya merindu
kekasih belahan jiwaku
maaf jika kata lupa itu hilang
tak kutemukan dimanapun jua
hingga hanya selalu kata ingat
yang temaniku mengawal hari; tanpamu
kekasih tautan hati
bilakah .....
bilakah .....
airmata ini tetap mengalir
harapkan muara yang berbeda
yaitu ke muara rasa kita
rasa kita??.....iya, rasa kita
terimalah selendang rindu ini
terajut benang cinta sepanjang zaman
terenda bunga kinasih
untukmu ..... dan hanya untukmu
salam rindu
ddh, 16012014
di kedalaman hati

tapak-tapak dalam terkubang airmata
berteman tetes rinai hujan
menghambar semua kisah
kasih pujaan hati belahan jiwa
senandung cinta masih saja berdendang
menabuh genderang kerinduan
memilih tempatnya setia di penantian
berpalinglah tak mengapa
ke lain hatipun aku rela
cinta ini tak memaksa
hanya sebaris kata nyataku setia
sampai bosan ku peluk satu kata
hingga lelah ku pegang sebuah janji
ternaung asa kian meninggi
tentangmu .....
masih tentangmu; selalunya
biar kunci hatiku menghilang
biar tertutup katup selamanya
hanya satu penghuni beserta
kamu ..... iya itu kamu
walau tertinggal hanya bayang
potret-potret senyum tanpa tawa
hidup rasanya bagiku
bersama lalui hari mengenyam harap
ah, kekasih ....
hatiku ini entah pilu atau syahdu
tiap senyum canda melintasi benak
seraut wajahmu mengajak bercengkrama
aku rindu, kekasih....
rindu sedalamnya merindu
kekasih belahan jiwaku
maaf jika kata lupa itu hilang
tak kutemukan dimanapun jua
hingga hanya selalu kata ingat
yang temaniku mengawal hari; tanpamu
kekasih tautan hati
bilakah .....
bilakah .....
airmata ini tetap mengalir
harapkan muara yang berbeda
yaitu ke muara rasa kita
rasa kita??.....iya, rasa kita
terimalah selendang rindu ini
terajut benang cinta sepanjang zaman
terenda bunga kinasih
untukmu ..... dan hanya untukmu
salam rindu
ddh, 16012014
di kedalaman hati

Tidak ada komentar:
Posting Komentar