KU BELI DUKAMU
Sepanjang utasan hari
Sebanyak almanak terganti
Masih saja kau bermuram
Tak nampak binar cahaya bahagia
Menjajakan tangisan
Dari kamar hingga jalanan
Deraian tak terhenti
Membanjirlah perkampungan raga
Kira enggan beralih
Berdalih pun tak tersuguh
Sedang bening kristal masih menderas
Tanpa hirau panik si pujaan hati
Enggan berkemas
Meski sekejap
Seraut wajah tak lagi elok
Terlipat murung si pemuja air mata
Denting Dawai Hati
Tangerang, 24122013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar